Powered By Blogger

Jumat, 03 September 2010

terpuruk dan bangkitnya umat islam

Sadarkah kalian jika Allah selalu bersama-sama bersama umatnya yang selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan Allah akan membalas semua amal perbuatan baik dan buruk kita di dunia.
Apakah kalian sadar bahwa dari masa ke masa akan ada yang namanya keterpurukan dan kejayaan umat??
Ingatkah kalian tentang kisah dari zaman Nabi Adam as. sampai dengan Nabi Muhammad SAW??
Dimana pada saat zaman Nabi Adam as semua umatnya mematuhi dan mengikuti ajaran dari Nabi Adam as dengan tuntunan Allah SWT. Mereka sangat taat dan patuh pada ajarannya. Tapi ketika Nabi Adam meninggal, umatnya terpecah-pecah. Ada yang masih mengikuti ajaran Nabi Adam, dan ada pula yang mengingkarinya.
Lalu Allah SWT mengangkan Nabi Nuh as untuk mengembalikan umat terdahulu ke jalan yang benar. Tapi hanya sedikit yang mengikuti ajaran dari Nabi Nuh as. oleh karena itu, Allah menurunkan air Bah kepada kaum nabi Nuh yang membantahnya. Sehingga yang tersisa hanyalah kaum yang menaati perintah dan ajaran Allah SWT.
Begitulah seterusnya hingga pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada zaman Nabi Muhammad SAW ini lah puncaknya umat yang begitu banyak beriman kepada ajaran islam.
Tapi setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW, terpecah lagi umatnya. Ada yang beriman dan ada yang membangkang lagi terhadap ajarannya.
Lalu bagaimana dengan nasib saat ini/zaman ini??

Doa Si Miskin Dan Si Kaya

Nabi Musa AS memiliki ummat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya danjuga ada yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa AS. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu.
Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa AS, "Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang kaya.”
Nabi Musa AS tersenyum dan berkata kepada orang itu, "saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah SWT.”
Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, “Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja"!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya.
Ia berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Nabiullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu.”
Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, "wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah SWT.”
“Ya Nabiullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT?. Allah SWT telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya", jawab si kaya itu.
Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kemudian terjadi adalah si kaya itu semakin Allah SWT tambah kekayaannya karena ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.